Pages

Labels

About

Minggu, 01 Mei 2011

PERILAKU KESEHATAN

Di susun untuk memenuhi Syarat mata kuliah Kesehatan Masyarakat
Dosen Penganpu : Rahardjo Apriyatmoko,S.Km,M.Kes





Oleh :
NYOMAN WIRAJANA DHARMA ANTARA
010110A090




PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SETIKS NGUDI WALUYO
UNGGARAN
2011


Konsep Prilaku
1. Pengertian Perilaku
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. (Notoatmodjo, 2003).
Skinner (1938) seorang ahli perilaku mengemukakan bahwa perilaku merupakan hasil hubungan antara perangsang (stimulus) dan tanggapan (respon) dan respons.
2. Jenis Perilaku
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :
a. Perilaku tertutup (convert behavior)
Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
b. Perilaku terbuka (overt behavior)
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.


3. Teori Perilaku
Perilaku manusia itu di dorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu berperilaku. Dalam hal ini ada beberapa teori, di antara teori- teori tersebut dapat di kemukakan:
a. Teori Naluri
Di kemukakan oleh McDougall sebagai pelopor dari psikologi social. Perilaku ini di sebabkan karena insting yang merupakan perilaku yang innate, perilaku yang bawaan, dan insting akan mengalami perubahan karena pengalaman.
b. Teori Dorongan
Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu mempunyai dorongan- dorongan. Dorongan- dorongan ini berkaitan dengan kebutuhankebutuhan organism yang mendorongn organism berprilaku. Teori ini di sebut juga teori reduction
c. Teori Insentif
Tori ini bertitik toalk pada pendapat bahwa perilaku organisme itu di sebabkan karena adanya insentif atau reinforcement ada yang positif ada yang negatif. Reinforcement positif adalah berkaitan dengan hadiah, reinforcement negatif berkaitan dengan hukuman.
d. Teori Atribusi
Teori ini menjelaskan tentang sebab- sebab perilaku orang. Apakah perilaku itu di sebabkan oleh posisi internal ( motif, sikap, dsb) atau kah oleh keadaan eksternal. Teori ini di kemukakan oleh Fritz Heider yang menyangkutm lapangan social.

4. Teori Perubahan Perilaku
Menurut para ahli, ada beberapa teori perubahan yang di ungkapkan oleh para ahli, yaitu :
a. Menurut Teori S-O-R
Menurut teori S- O- R,Perubahan perilaku didasari oleh: .Organisme- Stimulus- Respons. Perubahan perilaku terjadi dengan cara meningkatkan atau memperbanyak rangsangan (stimulus). Oleh sebab itu perubahan perilaku terjadi melalui proses pembelajaran (learning process). Materi pembelajaran adalah stimulus.
Proses perubahan perilaku menurut teori S-O-R.
a. Adanya stimulus (rangsangan): Diterima atau ditolak
mengerti (memahami) stimulus
b. Apabila di terima (adanya perhatiann)
c. Subyek (organisme) mengolah stimulus, dan hasilnya:
 Kesediaan untuk bertindak terhadap stimulus (attitude)
 Bertindak (berperilaku) apabila ada dukungan fasilitas (practice)




BAGAN TEORI S- O- R













b. Teori “Dissonance” : Festinger
Perilaku seseorang pada saat tertentu karena adanya keseimbangan antara sebab atau alasan dan akibat atau keputusan yang diambil (conssonance).
Apabila terjadi stimulus dari luar yang lebih kuat, maka dalam diri orang tersebut akan terjadi ketidak seimbangan (dissonance).
Kalau akhirnya stilmulus tersebut direspons positif (menerimanya dan melakukannya) maka berarti terjadi perilaku baru (hasil perubahan), dan akhirnya kembali terjadi keseimbangan lagi (conssonance).
Terjadinya perubahan perilaku karena adanya perbedaan elemen kognitif yang seimbang dengan elemen tidak seimbang.
Contoh: Seorang ibu hamil memeriksakan kehamilannya terjadi karena ketidak seimbangan antara keuntungan dan kerugian stimulus (anjuran perikasa hamil).


Skema Teori Festinger












c. Teori fungsi: Katz
Dalam teori ini, Perubahan perilaku terjadi karena adanya kebutuhan. Oleh sebab itu stimulus atau obyek perilaku harus sesuai dengan kebutuhan orang (subyek).
Prinsip teori fungsi, yaitu:
a. Perilaku merupakan fungsi instrumental (memenuhi kebutuhan subyek)
b. Perilaku merupakan pertahanan diri dalam mengahadapi lingkungan (bila hujan, panas)
c. Perilaku sebagai penerima obyek dan pemberi arti obyek (respons terhadap gejala sosial)
d. Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dalam menjawab situasi.(marah, senang)






Skema Teori Fungsi










5. Domain Perilaku
Menurut Bloom, seperti dikutip Notoatmodjo (2003), membagi perilaku itu di dalam 3 domain (ranah/kawasan), meskipun kawasan-kawasan tersebut tidak mempunyai batasan yang jelas dan tegas. Pembagian kawasan ini dilakukan untuk kepentingan tujuan pendidikan, yaitu mengembangkan atau meningkatkan ketiga domain perilaku tersebut, yang terdiri dari ranah kognitif (kognitif domain), ranah affektif (affectife domain), dan ranah psikomotor (psicomotor domain).

Dalam perkembangan selanjutnya oleh para ahli pendidikan dan untuk kepentingan pengukuran hasil, ketiga domain itu diukur dari :
1. Pengetahuan (kognitif)
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Tanpa pengetahuan seseorang tidak mempunyai dasar untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan terhadap masalah yang dihadapi.
Ada enam tingkatan domain pengetahuan yaitu :
a. Tahu (Know)
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi
d. Analisis
e. Sintesa
f. Evaluasi


2. Sikap (afektif)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap mempunyai tiga komponen pokok :
a. Kepercayaan (keyakinan), ide, konsep terhadap suatu objek
b. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek
c. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave)
Seperti halnya pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan :
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
c. Menghargai (valuing)
d. Bertanggung jawab (responsible)

3. Praktik atau tindakan (piskomotor)
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas dan faktor dukungan (support) praktik ini mempunyai beberapa tingkatan :
a. Persepsi (perception)
b. Respon terpimpin (guide response)
c. Mekanisme (mecanism)
d. Adopsi (adoption)

6. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku seseorang, yaitu:
a. Faktor Internal : faktor dari dalam diri sendiri, misalnya intelegensia, minat, kondisi fisik.
b. Faktor Eksternal : faktor dari luar diri, misalnya keluarga, masyarakat, sarana.




Konsep Prilaku Kesehatan
7. Pengertian Perilaku Kesehatan
Menurut (Notoatmodjo, 2003) Prilaku Kesehatan adalah respons seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat sakit, penyakit dan faktor- faktor yang mempengaruhi sehat- sakit (kesehatan) seperti lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan kesehatan.
Dengan perkataan lain prilaku kesehatan adalah semua aktifitas atau kegiatan seseorang, baik yang dapat di amati maupun yang tidak dapat di amati, yang berkaitan dengan pembeliharan dan peningkatan kesehatan.



8. Batasan Perilaku Kesehatan
Berdasarkan batasan prilaku dari skinner, maka prilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, system pelayanan kesehatan, makanan, minuman, serta lingkunga. Dari batasan ini, prilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:
1. Prilaku Pemeliharaan kesehatan
Prilaku pembeliharaan kesehatan adalah prilaku atau usaha- usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehata agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bila mna sakit. Oleh sebab itu prilaku pembeliharaan kesehatan ini terdiri 3 aspek yaitu:
a. Prilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta pemulihan kesehatan bila mana telah sembuh dari ppenyakit.
b. Prilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sehat. Prlu di jelaskan di sini, bahwa kesehatan itu sangat dinamis dan relatif, maka dari iru oaring yang sehat pun perlu diupayakan supaya mencapai tingkat kesehatan yang seoptimal mungkin.
c. Prilaku gizi ( makanan) dan minuman. Makanan dan minuman dapat memelihara dan meningkatkan kesehatan seseorang, tetapi sebaliknya makanan dan minuman dapat menjadi penyebab menurunnya kesehatan seseorang,bahkann dapat mendatangkan penyakit. Hal ini sangat tergantung pada prilaku orang terhadap makanan dan minuman tersebut.
2. Prilaku pencari dan penggunan
Prilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit atau kecelakaan. Tindakan atau perlaku ini di mulai dari pengobatan sendiri sampai mencari pengobatan ke luar negri.
3. Prilaku kesehatan lingkungan
Adalah apabila seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya, dan sebagainya.sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya. dengan perkataan lain, bagaimana seseorang mengelola lingkungannya sehingga tidak mengganggu kesehatannya sendiri, keluarga, dan masyarakatnya
9. Klasifikasi Perilaku Kesehatan
Becker (1979) membuat Klasifikasi perilaku kesehatan, dan membedakanya menjadi tiga, yaitu:
1. Perilaku sehat
Perilaku sehat adalah prilaku atau kegiatan yang berkaitan dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan kita harus :
a. Makan dengan menu seimabang
b. Kegiatan fisik secara teratur dan cukup
c. Tidak merokok dan meminum minuman keras serta menggunakan narkoba
d. Istirahatn yang cukup
e. Pengendalian atau manajemen sters
f. Prilaku atau gaya hidup positif yang lain untuk kesehatan
2. Prilaku Sakit
Prilaku sakit adalah berkaitan dengan tindakan atau kegiatan seseorang yang sakit dan terkena masalah kesehatan pada dirinya atau keluarganya, untuk mencari penyembuhan, atau untuk mengatasi masalah kesehatan yang lainnya. Pada saat orang sakit atau anaknya sakit , ada beberapa tindakan atau prilaku yang muncul, antara lain :
a. Di diamkan saja
b. Mengambil tindakan dengan melakukan pengobatan sendiri
c. Mencari penyembuhan atau pengobatan ke luar
3. Perilaku peran orang sakit
Dari segi sosiologi, orang yang sedang sakit mempunyai peran, yang mencakup hak- haknya, dan kewajiban sebagai orang sakit. Menurut Becker, hak dan kewajiban orang yang sedang sakit adalah merupakn prilaku peran orang sakit, prialku peran orang sakit antara lain :
a. Tindakan untuk memperoleh kesembuhan
b. Tindakan untuk mengenal fasilitas kesehatan yang tepat untuk memperoleh kesembuhan
c. Melakukan kewajibannya sebagai pasien antara lainmematuhi nasehat- nasehat dokter atau perawat untuk mempercepat kesembuhannya
d. Tidak melakukan sesuatu yang merugikan bagi proses penyembuhan
e. Melakukan kewajiban agar tidak kambuh penyakitnya.
10. Factor yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan
Menurut teori Green, factor prilaku kesehatan di tentukan 3 faktor utama, yaitu:
a. Factor Predisposisi
Factor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya prilaku seseorang, antara lain pengetahuan , sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai- nilai, tradisi.
b. Factor Pemungkin
Factor yang memungkinkan atau yang mempasilitasi prilaku atau tindakan. Yang di maksud factor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau fasilitas untuk terjadinya prilaku kesehatan, misalnya Puskesmas, Posyandu, Rumah Sakit.
c. Factor Penguat
Factor penguat merupakan factor yang mendorong atau memperkuat terjadinya prilaku.hal ini berarti, bahwa untuk berperilaku sehat memerlukan contoh para tokoh masyarakat.
Menurut WHO yang di kutip oleh Notoatnodjo (1993), perubahan perilaku di kelompokan menjadi tiga, yaitu:
a. Pemikiran dan perasaan
Hasil pemikiran- pemikiran dan perasaan- perasaan seseorang terhadap stimulus merupakan modal awal untuk berprilaku.
b. Adanya acuan
Di dalam masyaraka, di mana kisikap paternalistic masih kuat, maka perubahan prilaku masyarakat tergantung dari prilaku acuan yang pada umumnya adalah tokoh masyarakat setempat.
c. Sumber Daya
Sumber daya yang tersedia merupakan pendukung untuk terjadinya prilaku seseorang atau masyarakat
d. Social Budaya
Social budaya setempat biasanya sangat berpengaruh terhadap terbentuknya prilaku seseorang.
Menurut teori Snehandu B. Karr, dia mengidentifikasi adanya 5 derterminan prilaku yaitu:
a. Adanya Niat
Adanya niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan objek atau stimulus di luar dirinya.
b. Adanya Dukungan masyarakat
Untuk berprilaku kesehatan orang memerlukan dukungan masyarakat sekitarnya, paling tidak menjadi gunjingan atau bahan pembicaraan masyarakat.
c. Terjangkaunya Informasi
Tersedianya informasi- informasi terkait dengan yang akan di ambil seseorang.

11. Model –model Prilaku Kesehatan
Ada beberapa model- model prilaku Kesehatan menurut para ahli, Yaitu :
1. Model Suchman
Menggambarkan pola sosial prilaku sakit yang tampak pada cara orang yang mencari, menemukan, dan melakukanperawatan medis
Ada empat unsur yang merupakan factor utama dalam prilaku sakit, yaitu:
a. Prilaku sakit
b. Konsekuensinya
c. Temapat atau ruang lingkup
d. Variasi prilaku selam tahap- tahap perwatan medis
2. Model Hochman
Dalam model ini orang tidak akan mencari pertolongan medis atau pencegahan penyakit bila mereka kurang mempunyai pengetahuan dan motivasi minimal yang relevan dengan kesehatan.
3. Model Fabrega
Dalam model ini ada 4 sistem yang membentuk kesatuan aturan atau level variasi pengalaman yang memungkinkan orang itu membantu secara berkesinambungan semua proses dan pristiwa yang berkaitan dengan kesehatan keempat system tersebut adalah system biologis, system social , system fenomenologis, dan system memori.

4. Model Mechanic
Model ini mengembangkan teori umum tentang cara orang mencari pertolongan medis dengan menekankan pentingnya penelitian terhadap segala sesuatu yang terjadi sebelum orang mengunjungi pemberi pelayanan kesehatan.
5. Model Anderson
Suatu frekuensi derteminan individu tergadap pemanfaatan pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan oleh keluarga dan menyatakan hai itu tergantung pada :
a. Prediposisi keluarga untuk menggunakan jasa pelayanan kesehatan
b. Kemampuan mereka untuk melaksanakannya
c. Kebutuhan mereka terhadap jasa pelayanan tersebut






PENYAKIT TBC

1. Pengertian
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi akibat infeksi kuman Mycobacterium yang bersifat sistemis (menyeluruh) sehingga dapat mengenai hampir seluruh organ tubuh, dengan lokasi terbanyak di paru-paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi yang pertama kali terjadi.
.
2. Tanda dan gejala
a.Batuk berdahak selama 3 minggu atau lebih.
b.Pernah batuk dengan dahak bercampur darah.
c. Terasa sesak padawaktu bernafas dan disertainyeri di dada.
d. Nafsu makan berkurang dan BB menurun.
e.Demam meriang lebih 1bulan dan berkeringat malamhari tanpa sebab

3. Penyebab
TBC disebabkan oleh suatu kuman yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat oleh alat pembesar. Kuman ini disebut dengan Mycrobakterium Tuberculosis
4. Penularan TBC
a. Secara langsung : dari percikan dahak atau ludah pada waktu batuk, bersin atau berbicara berhadap – hadapan dengan penderita.
b.Tidak langsung : penderita meludah di sembarang tempat

5.Cara mencegah Penularan Penyakit TBC, yaitu:
a. Menutup mulut pada waktu bersin atau batuk.
b. Jangan meludah sembarang tempat.
c. Usahakan anak dapattidur dengan nyenyak ataucukup.
d. Jika anak batuk bedahak,agar dahak ditampung dalam kaleng berisi.
e. Berobat secara teratur dan rutin selama 6 bulan.
f. Meningkatkan dayatahan tubuh anak denganmemberinya makan – makananyang bergizi.
g.Bila ada bayi harussegera mendapatkan imunisasiBCG.
h.Usahakan sinar mataharidan udara segar dapat masukke rumah dengan membukajendela tiap hari serta bersihkan rumah setiap hari.
I. Usahakan menjemur kasur agar kasur tidak lembab

5. Program Pemerintah dalam penangulangan TBC
Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan melalui Program TBC Nasional, telah bekerjasama dengan Rumah Sakit (RS), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Dokter praktek pribadi, organisasi keagamaan dan ingin meningkatkan kerjasama dengan kelompok masyarakat pekerja dan pengusaha. Peningkatan perhatian dari pengusaha terhadap penyakit TBC di sektor dunia usaha sangat diperlukan. Guna mensukseskan aktivitas pengawasan TBC, pengobatan yang teratur sampai terjadi eliminasi TBC di tempat keja.

2.3 Aplikasi Konsep Terkait dengan Masalah Kesehatan
Jenis Perilaku
Perilaku tertutup di mana sudah di jelaskantentang perilaku tertutupyang respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih sebatas pada perhatiann, persepsi,pengetahuan dan sikap, hubungan antara perilaku tersebut terhadap penyakit TBC di mana seseorang masih memendam tentang penyakit TBC dan belom ada tindakan.
Contoh : seseorang hanya sebatas mengetahwi apa itu penyakit TBC dan belom ada tindakan atau tidak memberitau kepada orang lain.
Teori Perilaku
Teori Naluri
Teori naluri di kembangkan oleh McDugall yang merupakan perilaku bawaab atau insting akan mengalami perubahan karena penglaman.
Contoh : seseorang yang sudah terkena penyakit TBC dan setelah sembuh dia akan belajar dari penglamannya yan pernah terkena penyakit TBC dan akan merubah perilakunya.

Struktur perilaku
a. Komponen kognitif
komponen kognitif merupakan bentuk dari kepercayaan yang di miliki individu.
Contoh : kepercayaan seseorang dalam menangani TBC
b. Komponen Afektip
Komponen ini menyangkut aspek emosional.
Contoh: tingkat emosi seseorang dalam menyikapi terjadinya TBC
c. Komponen Piskomotor
Aspek kecendrungan berperilaku tentang sesuai dengan sikap yang di miliki seseorang.
Contoh : melihat orang dalam mencegah TBC
Faktor yang mempengaruhi Perilaku
1. Internal
Factor dari diri sendiri yang menyikapi tentang penanggulangan TBC.
Contoh : kita yang menanggapi tentang perilaku terhadap TBC
2. Eksternal
Lingkungan sekitar manusia akan mendorong seseorang dalam berperilaku.
Contoh: jangan meludah di sembarangan tempat dan pada saat bersin harus tutup mulut
Klasifikasi Perilaku Kesehatan
1. Perilaku hidup sehat
Perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang dalam mempertahankan agar penyakit TBC tidak menular ke orang lain.
Contoh : orang yang terkena TBC agar jangan meludah di sembarangan tempat dan pada saat bersin harus tutup mulut
2. Mencakup respon seseorang terhadap sakit dan penyaki TBC
Contoh : orang yang terkena TBC, dia berpikir bagai mana agar mendapatkan kesehatan dan bagai mana agar dia tidak terkena penyakit TBC.














DAFTAR PUSTAKA

http://keperawatankomunitas.blogspot.com/2009/09/konsep-perilaku-dan- perubahan-perilaku.html
http://www.scribd.com/doc/28147261/LEAFLET-TBC-PARU
http://duniaremaja11.blogspot.com/2010/03/masalah-kesehatan-reproduksi- remaja.html
Notoatmodjo, Soelidjo.2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat.Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo.2010. Promosi Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soelidjo.2003. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta